Saturday, May 5, 2012

KOKOK AYAM JANTAN

 

Pada suatu hari daerah Arizona, USA terkena hantaman badai. Daerah Arizona terkenal dengan padang gurunnya, tetapi ada juga lahan pertanian yang cukup subur.

Badai hujan disertai dengan angin topan yang keras menghantam seluruh daerah dan menghancurkan apa saja yang dilandanya.

Samuel S. Scull yang sudah menerima peringatan sebelumnya dari dinas meteorology telah membawa keluarganya ke tempat yang aman sehingga seluruh keluarganya selamat.

Selepas badai lewat, maka Samuel kembali ke tempat tinggalnya dan melihat bagaimana badai telah menghancur-lantakkan rumah, kebun dan keempat truknya.

Kandang ayam telah hilang dan ayam-ayam yang mati tersebar di mana-mana.

Sementara ia berdiri, merasa pusing dengan kekacauan dan kehancuran yang di depan matanya, ia mulai merenung bagaimana ia membangun hari depannya kembali.

Tiba-tiba ia mendengar suara ribut dari tumpukan kayu yang merupakan sisa kandang ayam. Ternyata ada seekor ayam jantan sedang memanjat ke atas melewati reruntuhan dan ia tidak berhenti memanjat sampai mencapai papan tertinggi di tumpukan itu.

Ayam jantan itu sudah tua, basah kuyup dan kelelahan. Sebahagian besar bulunya sudah tercabut serta terbawa angin.

Tetapi saat itu pagi hari dan matahari mulai memancarkan cahayanya di ufuk timur. Ia mulai mengepakkan sayap-sayapnya yang kurus dan dengan bangganya ia berkokok: “Kuk kuk ruuuyyyuuk….”

Saat matahari pagi muncul di kaki langit di tengah-tengah kekacauan dan kehancuran ayam jantan yang babak belur dan tidak berbulu itu masih dapat berkokok! Mengapa? Karena sifat alamiah ayam jantan adalah berkokok!

Angin kesukaran mungkin meniup habis kehidupan kita. Dunia kita mungkin hancur berantakan, tetapi jika kita mau memperhatikan, ada terang sinar kesetiaan Allah yang bersinar di atas reruntuhan itu. Sifat alamiah orang percaya adalah bangkit kembali atas reruntuhannya.

Jika kita mendengar kokok ayam jantan biarlah kita ingat kita pernah jatuh dan menyangkal Yesus 3 kali seperti Petrus. Tetapi jangan kita berhenti sampai situ. Petrus juga pernah mengadakan pengakuan dan janji setia untuk menggembalakan domba-domba Tuhan sampai 3 kali.

Bangkitlah kembali, keluar dari reruntuhan kita sekalipun harus memanjat dengan tubuh penuh luka, ingat Yesus pun bangkit dari kuburNya dari tubuh yang hancur. Bersama dengan kematian Kristus kita juga akan bangkit dalam kemenangan!


“Siapakah yang dapat memisahkan kita dari Kasih Kristus? Penindasan, atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan, atau ketelanjangan atau bahaya, atau pedang? Seperti ada tertulis… Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang maupun yang akan datang atau kuasa-kuasa, baik yang di atas maupun yang di bawah ataupun sesuatu mahluk yang lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari Kasih Allah yang ada di dalam Kristus Yesus Tuhan kita. (Roma 8:35-39). Amin.~


Sumber: (Christ is the answer).

No comments:

JUMP MENU

Jump Menu
!--Page Navigation Start-->