Ruang Tunggu Dokter Abla Ghanie
Saya
sering mengalami infeksi telinga sejak saya masih anak-anak sampai
dengan 2014 sebelum saya di operasi. Penyebab infeksi dikarenakan saya
sering membersihkan telinga dengan cotton bud dan menggaruk telinga yang
gatal dengan memasukkan jari ke Dalam telinga, dan juga dikarenakan
alergi yang terus menerus yang juga menyerang telinga saya.
Sebelum
saya di operasi, hampir tiap tahun saya mesti berobat ke dokter THT.
Saya mulai jarang berobat ke dokter THT setelah saya tamat SMU sampai
telinga saya kembali kambuh yang cukup pariah di tahun 2004, kembali
saya berobat ke dokter THT di suatu Klinik swasta di kota Palembang.
Saya datang dua Kali seminggu ke dokter THT tersebut untuk mengobati ke
dua telinga saya yang infeksi pada waktu itu.
Selama
dua bulan saya mengobati telinga saya dan telinga kiri saya sudah
sembuh hanya tinggal telinga kanan saja yang masih harus tetap di
kontrol ke dokter ThT. Sebulan kemudian saya datang kembali ke dokter
THT tersebut tapi dokter tersebut sedang naik Haji, akhirnya saya pergi
ke dokter THT di Rumah sakit swasta Palembang.
Bertahun-tahun
saya setia berobat ke dokter tersebut dikarenakan telinga saya hampir
tiap tahun kambuh infeksinya. Dokter selalu memberikan obat antibiotik
dan obat tetes telinga dan mengatakan gendang telinga saya sudah sobek
dan sobeknya sudah besar jadi tidak boleh basah. Dokter hanya mengatakan
seperti itu dan tidak menjelaskan lebih detail tentang telinga saya.
Akhirnya
tahun 2014, saya mendengar dokter Abla Ghanie, Sp.T.H.T.K.L (K), FICS
Dari saudara saya yang berobat kesana dikarenakan rekomendasi seorang
dokter Di Papua. Dokter tersebut mengatakan dokter Abla merupakan ahli
bedah telinga yang sangat ahli dan sangat bagus sekali.
Saya
akhirnya berobat ke dokter Abla dan telinga sebelah kanan saya harus
dioperasi dikarenakan gendangnya sobeknya sudah dalam dan jika tidak di
operasi lama ke lamaan tulang pendengarannya terkikis habis dan
mengakibatkan tuli, bisa terserang vertigo, meningitis dan sebagainya.
Saya
akhirnya operasi di awal tahun 2015 dikarenakan saya menggunakan BPJS
Kesehatan jadi harus mengantri karena yang di prioritaskan pasien dengan
kondisi parah dan pasien yang mengantri untuk di operasi dokter Abla
sangat banyak. Untuk operasi walaupun menggunakan BPJS tetap dokter Abla
yang mengoperasi tapi setelah operasi harus tetap kontrol ke dokter
Abla dan praktek dokter Abla tidak bisa menggunakan BPJS Kesehatan.
Sebaiknya
setelah operasi tetap kontrol ke dokter yang mengoperasi, dan telinga
harus di kontrol minimal 6 bulan sekali untuk memeriksa dan membersihkan
telinga, apalagi untuk pasien seperti saya yang sebelum operasi telinga
saya sudah kronis Walaupun sudah di operasi harus tetap di jaga jangan
sampai terkena air dan jangan sampai menggunakan cotton bud, jari,
benda-benda lain untuk mrmbersihkan telinga. Saya ada riwayat alergi
yang menyebabkan telinga saya luar biasa gatal dan kalau tidur tanpa
sadar saya masukkan jari saya untuk mengaruknya dan karena terus menerus
dilakukan sampai berbulan-bulan ditambah lagi mungkin telinga kanan
saya mungkin terkena air tanpa sadar akhirnya telinga saya infeksi lagi.
Saya sangat cemas memikirkan telinga kanan yang bekas operasi akan
kambuh dan parah. Saya mencoba berobat ke dokter THT yang menerima
pasien BPJS dan saya ceritakan telinga kanan saya pernah di operasi
dokter Abla, dokter THT tersebut melihat kondisi telinga saya dengan alat kaca pembesar yang biasa di gunakan dokter THT, dan entah
karena takut atau hati-hati membersihkan telinga kanan saya, hanya
menyedot sekali dengan menggunakan alat penyedo untuk membersihkan
telinga saya. Saya sudah dua Kali berobat kesana dan di suruh kontrol
minggu depannya lagi kalau belum ada perubahan.
Dua
Hari kemudian karena saya merasa terganggu dengan cairan bau yang ke
luar dari telinga saya, saya memutuskan untuk kembali memeriksakan
telinga saya ke dokter Abla dan supaya telinga saya dibersihkan dari
cairan-cairan tersebut.
Praktek
dokter Abla mempunyai monitor dan pasien bisa melihat posisi dalam
telinga. Saya mengakui dokter Abla memang sangat terampil dan ahli dalam
membersihkan telinga. Untungya infeksi telinga kanan saya hanya
menimbulkan bolong halus di gendangnya dan bisa tertutup lagi.
Praktek dokter Abla Ghanie, Sp.T.H.T.K.L(K),FICS
Hari Senin sampai dengan Jumat mulai pukul 17.00 wib, mendaftar bias nelalui telpon di nomor 0711-363564.
Dan Hari Sabtu praktek Di RS Hermina Palembang mulai pukul 10.00 wib.
Berdasarkan
pengalaman saya jangan sepelekan telinga jika ada masalah segeralah
bahwa ke dokter THT. Jangan pernah mengorek telinga dengan menggunakan
benda apapun baik menggunakan jari, cotton bud dan benda-benda lainnya.
Kotoran telinga itu pada dasarnya akan keluar dengan sendirinya kalau
telinga kita sehat. Kalau kotoran telinga kita keras dan mengganggu
sebaiknya langsung ke dokter THT. Jika habis mandi bersihkan telinga
kita dengan kapas steril bagian luarnya saja karena telinga yang lembab
memudahkan jamur dan bakteri untuk berkembang.
|
Friday, January 10, 2020
Curhatanku tentang Infeksi Telinga
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
JUMP MENU
Jump Menu
!doctype>
No comments:
Post a Comment