Friday, January 10, 2020

Curhatanku tentang Infeksi Telinga

Ruang Tunggu Dokter Abla Ghanie

Saya sering mengalami infeksi telinga sejak saya masih anak-anak sampai dengan 2014 sebelum saya di operasi. Penyebab infeksi dikarenakan saya sering membersihkan telinga dengan cotton bud dan menggaruk telinga yang gatal dengan memasukkan jari ke Dalam telinga, dan juga dikarenakan alergi yang terus menerus yang juga menyerang telinga saya.
Sebelum saya di operasi, hampir tiap tahun saya mesti berobat ke dokter THT. Saya mulai jarang berobat ke dokter THT setelah saya tamat SMU sampai telinga saya kembali kambuh yang cukup pariah di tahun 2004, kembali saya berobat ke dokter THT di suatu Klinik swasta di kota Palembang. Saya datang dua Kali seminggu ke dokter THT tersebut untuk mengobati ke dua telinga saya yang infeksi pada waktu itu.
Selama dua bulan saya mengobati telinga saya dan telinga kiri saya sudah sembuh hanya tinggal telinga kanan saja yang masih harus tetap di kontrol ke dokter ThT. Sebulan kemudian saya datang kembali ke dokter THT tersebut tapi dokter tersebut sedang naik Haji, akhirnya saya pergi ke dokter THT di Rumah sakit swasta Palembang.
Bertahun-tahun saya setia berobat ke dokter tersebut dikarenakan telinga saya hampir tiap tahun kambuh infeksinya. Dokter selalu memberikan obat antibiotik dan obat tetes telinga dan mengatakan gendang telinga saya sudah sobek dan sobeknya sudah besar jadi tidak boleh basah. Dokter hanya mengatakan seperti itu dan tidak menjelaskan lebih detail tentang telinga saya.
Akhirnya tahun 2014, saya mendengar dokter Abla Ghanie, Sp.T.H.T.K.L (K), FICS Dari saudara saya yang berobat kesana dikarenakan rekomendasi seorang dokter Di Papua. Dokter tersebut mengatakan dokter Abla merupakan ahli bedah telinga yang sangat ahli dan sangat bagus sekali.
Saya akhirnya berobat ke dokter Abla dan telinga sebelah kanan saya harus dioperasi dikarenakan gendangnya sobeknya sudah dalam dan jika tidak di operasi lama ke lamaan tulang pendengarannya terkikis habis dan mengakibatkan tuli, bisa terserang vertigo, meningitis dan sebagainya.
Saya akhirnya operasi di awal tahun 2015 dikarenakan saya menggunakan BPJS Kesehatan jadi harus mengantri karena yang di prioritaskan pasien dengan kondisi parah dan pasien yang mengantri untuk di operasi dokter Abla sangat banyak. Untuk operasi walaupun menggunakan BPJS tetap dokter Abla yang mengoperasi tapi setelah operasi harus tetap kontrol ke dokter Abla dan praktek dokter Abla tidak bisa menggunakan BPJS Kesehatan.
Sebaiknya setelah operasi tetap kontrol ke dokter yang mengoperasi, dan telinga harus di kontrol minimal 6 bulan sekali untuk memeriksa dan membersihkan telinga, apalagi untuk pasien seperti saya yang sebelum operasi telinga saya sudah kronis Walaupun sudah di operasi harus tetap di jaga jangan sampai terkena air dan jangan sampai menggunakan cotton bud, jari, benda-benda lain untuk mrmbersihkan telinga. Saya ada riwayat alergi yang menyebabkan telinga saya luar biasa gatal dan kalau tidur tanpa sadar saya masukkan jari saya untuk mengaruknya dan karena terus menerus dilakukan sampai berbulan-bulan ditambah lagi mungkin telinga kanan saya mungkin terkena air tanpa sadar akhirnya telinga saya infeksi lagi. Saya sangat cemas memikirkan telinga kanan yang bekas operasi akan kambuh dan parah. Saya mencoba berobat ke dokter THT yang menerima pasien BPJS dan saya ceritakan telinga kanan saya pernah di operasi dokter Abla, dokter THT tersebut melihat kondisi telinga saya dengan alat kaca pembesar yang biasa di gunakan dokter THT, dan entah karena takut atau hati-hati membersihkan telinga kanan saya,  hanya menyedot sekali dengan menggunakan alat penyedo untuk membersihkan telinga saya. Saya sudah dua Kali berobat kesana dan di suruh kontrol minggu depannya lagi kalau belum ada perubahan.
Dua Hari kemudian karena saya merasa terganggu dengan cairan bau yang ke luar dari telinga saya, saya memutuskan untuk kembali memeriksakan telinga saya ke dokter Abla dan supaya telinga saya dibersihkan dari cairan-cairan tersebut.
Praktek dokter Abla mempunyai monitor dan pasien bisa melihat posisi dalam telinga. Saya mengakui dokter Abla memang sangat terampil dan ahli dalam membersihkan telinga. Untungya infeksi telinga kanan saya hanya menimbulkan bolong halus di gendangnya dan bisa tertutup lagi.
Praktek dokter Abla Ghanie, Sp.T.H.T.K.L(K),FICS
Hari Senin sampai dengan Jumat mulai pukul 17.00 wib, mendaftar bias nelalui telpon di nomor 0711-363564.
Dan Hari Sabtu praktek Di RS Hermina Palembang mulai pukul 10.00 wib.
Berdasarkan pengalaman saya jangan sepelekan telinga jika ada masalah  segeralah bahwa ke dokter THT. Jangan pernah mengorek telinga dengan menggunakan benda apapun baik menggunakan jari, cotton bud dan benda-benda lainnya. Kotoran telinga itu pada dasarnya akan keluar dengan sendirinya kalau telinga kita sehat. Kalau kotoran telinga kita keras dan mengganggu sebaiknya langsung ke dokter THT. Jika habis mandi bersihkan telinga kita dengan kapas steril bagian luarnya saja karena telinga yang lembab memudahkan jamur dan bakteri untuk berkembang.

No comments:

JUMP MENU

Jump Menu
!--Page Navigation Start-->