Berbicara
tentang tentang cinta memang sangat menarik sekali bagi semua kalangan,
apalagi dikalangan kaum remaja yang mulai puber, cenderung
mengindentikkan cinta dengan ketertarikan kepada lawan jenis. Tetapi
cinta tidak hanya tentang ketertarikan terhadap lawan jenis ataupun
tentang hubungan antar manusia. Cinta itu bisa tumbuh dan dinyatakan
kepada tanah air. Apa yang menyebabkan seseorang itu cinta dengan tanah
air, pasti jawabannya bermacam-macam dari setiap orang, mungkin ada yang
mengatakan karena mereka lahir dan hidup di Negara Indonesia sehingga
rasa cinta itu seperti mengalir dalam diri setiap warga Indonesia.
Arti kata cinta menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah perasaan suka sekali atau sayang benar. Jadi
cinta adalah sebuah perasaan / emosi yang timbul di dalam hati
seseorang. Tapi cinta tidak cukup hanya menjadi sebuah perasaan atau
emosi ataupun menjadi kata sifat. Cinta perlu menjadi kata kerja,
artinya ada tindakan atau aksi yang dilakukan untuk menunjukkan perasaan
cinta tersebut sehingga dengan tindakan tersebut dapat meyakinkan orang
lain bahwa benar orang tersebut memang cinta terhadap seseorang atau
sesuatu.
Pada
zaman penjajahan rasa cinta tanah air ditunjukkan dengan sikap
nasionalis dan patriotisme untuk membela Negara dengan ikut berperang
melawan penjajah dan siap berkorban nyawa. Tetapi di zaman sekarang rasa
cinta tanah air dapat ditunjukkan dengan rasa nasionalisme yaitu dengan
menciptakan dan mempertahankan kedaulatan Negara, yang salah wujudnya
adalah dengan cinta rupiah karena rupiah adalah lambang kedaulatan Negara dan kebanggaan Indonesia seperti yang diatur dalam UU Nomor 7 tahun 2011.
Wujud nyata cinta rupiah menurut saya adalah:
1
1 1. Menggunakan rupiah dalam setiap transaksi
Jika kita menggunakan rupiah setiap transaksi maka kita sudah membantu dan membanggakan Indonesia di mata dunia. Tidak hanya itu saja dengan menggunakan rupiah dalam setiap transaksi berarti kita sudah ikut andil dan ambil bagian dalam meningkatkan perekonomian Indonesia dan mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, karena semakin banyak kita menggunakan rupiah maka semakin menguat nilai rupiah kita dan ini berdampak pada perekonomian Indonesia. Menggunakan rupiah dalam setiap transaksi termasuk kalau pada saat kita menabung sebaiknya kita menabung dalam mata uang rupiah dan bukan mata uang asing dan juga jangan melakukan aksi borong dollar ataupun mata uang asing lainnya.
2. 2. Dengan cinta terhadap produk-produk dalam negeri.
Salah faktor yang menyebabkan menguatnya nilai rupiah adalah jika harga ekspor meningkat lebih cepat dari harga impor. Permintaan akan barang dan jasa dari negara tersebut naik yang berarti permintaan mata uangnya juga meningkat. Sejak tahun 2013 nilai tukar rupiah melemah salah faktornya adalah impor barang modal dan konsumsi naik dratis selama beberapa tahun ini. Padahal produk-produk dalam negeri juga tidak kalah bersaing dengan produk luar negeri, tetapi masyarakat masih cenderung untuk memilih produk luar negeri. Pola pikir penduduk Indonesia kebanyakan masih selalu mengganggap produk luar negeri jauh lebih baik dari produk Indonesia. Padahal banyak produk Indonesia yang di jual ke luar negeri dengan harga murah tapi kemudian di kemas ulang atau didesain ulang yang akhirnya kembali di jual ke Indonesia dengan harga mahal.
Salah faktor yang menyebabkan menguatnya nilai rupiah adalah jika harga ekspor meningkat lebih cepat dari harga impor. Permintaan akan barang dan jasa dari negara tersebut naik yang berarti permintaan mata uangnya juga meningkat. Sejak tahun 2013 nilai tukar rupiah melemah salah faktornya adalah impor barang modal dan konsumsi naik dratis selama beberapa tahun ini. Padahal produk-produk dalam negeri juga tidak kalah bersaing dengan produk luar negeri, tetapi masyarakat masih cenderung untuk memilih produk luar negeri. Pola pikir penduduk Indonesia kebanyakan masih selalu mengganggap produk luar negeri jauh lebih baik dari produk Indonesia. Padahal banyak produk Indonesia yang di jual ke luar negeri dengan harga murah tapi kemudian di kemas ulang atau didesain ulang yang akhirnya kembali di jual ke Indonesia dengan harga mahal.
Produk-produk
kerajinan Indonesia pun sudah banyak yang di ekspor ke luar negeri
seperti tenunan, batik, kerajinan tangan, dan lain sebagainya dan diakui
kualitas dan keindahannya.
Saya
pun secara pribadi menyukai produk-produk Indonesia seperti tenunan
nusantara, tas handmade pengrajin nusantara dan kerajinan nusantara
lainnya karena selain etnik juga tidak kalah mutunya dengan
produk-produk luar negeri.
Coba
kita cek produk-produk yang kita pakai atau produk-produk yang kita
makan juga produk-produk di dalam rumah kita, apakah lebih banyak buatan
dalam negeri atau justru produk impor? dari situ kita bisa lihat apakah
memang benar kita cinta rupiah. Jadi jika kita mengaku cinta rupiah, salah satu yang mesti kita lakukan adalah dengan mulai membeli produk-produk dalam negeri.
3 3. Merawat dan menjaga kondisi uang agar tetap baik.
Setiap
orang pasti tidak suka jika mendapat uang yang sudah lusuh, jelek dan
kotor, sobek dan juga bau, semua orang pasti ingin uang yang masih baru.
Jika kita berpenampilan rapi bersih tapi waktu mengeluarkan dompet
ternyata di dalamnya uangnya lusuh, kotor, bau dan sobek sekalipun uang
di dompet itu nilai nominalnya seratusan ribu semua, pasti kita merasa
tetap malu saat membelanjakannya.
Saya
secara pribadi juga tidak suka jika menapatkan uang yang sudah lusuh.
Ketika baru pertama kali bekerja salah satu tangggung jawab saya adalah
memegang pembukuan kas besar, jadi
ketika saya menerima pembayaran dan mendapatkan banyak uang yang sudah
lusuh dan kondisinya memprihatinkan saya agak kesal karena memerlukan
waktu yang lama untuk merapikannya dan menghitungnya. Saya berpikir uang
kok bisa sampai sedemikian hancur entah sudah berpindah berapa ratus
tangan. Sejak itu saya semakin menjaga dan merawat kondisi uang yang
saya punya agar tetap baik.
Uang
yang lusuh dan kotor kebanyakan berasal dari pasar tradisional yang
menjual ikan, daging, sayur dan sebagainya. Misal tukang ikan yang harus
menyiang ikan dan melayani pembeli yang ramai mungkin tidak sempat
untuk membersihkan tangan waktu menerima uang dari para pembeli, jadi
dalam keadaan tangan yang basah dan kotor mengakibatkan uang yang baru
pun seketika berubah menjadi kotor dan karena basah menyebabkan uang
tersebut mudah menjadi sobek, tetapi jika kita cinta rupiah sekalipun
situasinya sulit kita bisa meluangkan waktu sebentar untuk mencuci
tangan dan melapnya kemudian baru menerima uang.
Tetapi
banyak masyarakat yang abai dalam hal merawat dan menjaga kondisi uang
mereka. Menurut data BI, uang tidak layak edar yang sudah dimusnahkan
sebanyak Rp 23,57 triliun per Maret 2017. Wow
angka yang sangat fantastis sekali padahal biaya untuk mencetak uang
dan mengedarkannya ke seluruh Nusantara juga sangat tinggi, Bank
Indonesia menghabiskan dana sampai 2 triliun rupiah untuk tahun 2015.
Berdasarkan data sebelumnya, setiap tahun biaya tumbuh 13%. Jadi, untuk
tahun 2016 dipastikan lebih besar dari Rp2 triliiun itu. Oleh karena
besarnya biaya mencetak uang dan memusnahkan uang maka Bank Indonesia
pun mulai gencar mengkampanyekan dan mensosialisasikan Gerakan Non
Tunai, ini dimaksud supaya uang fisik yang beredar semakin berkurang.
Jadi
salah satu wujud nyata yang menunjukkan kita cinta rupiah adalah dengan
merawat dan menjaga kondisi uang agar tetap baik dengan cara jangan
ditulis atau di coret, jangan di lipat, jangan di tempel dengan
lakban,jangan memegang uang dalam keadaan tangan kotor ataupun basah.
Kita
juga bisa mengedukasi merawat uang dan menjaga kondisi uang dari sejak
dini kepada anak-anak sehingga anak-anak tidak menjadikan uang sebagai
mainan dengan membentuknya seperti pesawat, burung dan lain-lain, tidak
mencoret uang, tidak meremas-remas uang menjadi bola-bola sehingga rasa
cinta rupiah sudah tumbuh di dalam diri mereka dan itu tertanam kepada
mereka sampai mereka dewasa
Walaupun
Bank Indonesia memberikan penggantian atas Uang Rupiah Lusuh atau Uang
Rupiah Cacat dengan nilai yang sama nominalnya, bukan berarti membuat
masyarakat jadi tidak perduli dan acuh untuk merawat uang tersebut.
4 4. Waspada dan Perduli terhadap uang Palsu.
Sekarang banyak sekali uang palsu yang beredar, oleh karenanya kita
harus waspada pada saat menerima uang supaya kita tidak mendapatkan uang
palsu. Bank Indonesia pun telah mengedukasi masyarakat Indonesia
melalui iklan yang gencar bagaimana caranya supaya masyarakat bisa membedakan uang palsu dan uang asli. Seandainya kita mendapatkan uang palsu, maka sebagai masyarakat yang cinta rupiah, kita harus
melaporkannya kepada Bank Indonesia agar segera diproses kepada pihak
yang berwenang. Bank Indonesia tidak memberikan penggantian terhadap
uang palsu. Hanya karena kita tidak mau dirugikan ketika mendapatkan
uang palsu banyak masyarakat yang akhirnya memilih membelanjakan kembali
uang tersebut dengan harapan penerimanya juga tidak mengetahui uang
tersebut palsu. Kita tidak mau dirugikan tapi kita akhirnya merugikan
orang lain yang menerima uang palsu tersebut dengan membelanjakan uang
palsu tersebut dan secara tidak langsung perbuatan kita tersebut sudah
ikut membantu peredaran uang palsu.
Cinta
itu butuh komitmen dan tindakan nyata, sekalipun sulit tapi karena
cinta kita bisa dengan senang hati melakukan tindakan-tindakan nyata
yang menunjukkan rasa cinta kita, kalau tidak berarti kita sama saja
dengan gombal!!! hanya ucap cinta dengan mulut tapi tidak dengan
tindakan nyata.
Ayo mulai sekarang tunjukkan rasa cintamu terhadap rupiah!!!
No comments:
Post a Comment