Friday, January 10, 2020

Jika Katakan Cinta Rupiah Tunjukkan Aksimu

Berbicara tentang tentang cinta memang sangat menarik sekali bagi semua kalangan, apalagi dikalangan kaum remaja yang mulai puber,  cenderung mengindentikkan cinta dengan ketertarikan kepada lawan jenis. Tetapi cinta tidak hanya tentang ketertarikan terhadap lawan jenis ataupun tentang hubungan antar manusia. Cinta itu bisa tumbuh dan dinyatakan kepada tanah air. Apa yang menyebabkan seseorang itu cinta dengan tanah air, pasti jawabannya bermacam-macam dari setiap orang, mungkin ada yang mengatakan karena mereka lahir dan hidup di Negara Indonesia sehingga rasa cinta itu seperti mengalir dalam diri setiap warga Indonesia.
Arti kata cinta menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah perasaan suka sekali atau sayang benar.  Jadi cinta adalah sebuah perasaan / emosi yang timbul di dalam hati seseorang. Tapi cinta tidak cukup hanya menjadi sebuah perasaan atau emosi ataupun menjadi kata sifat. Cinta perlu menjadi kata kerja, artinya ada tindakan atau aksi yang dilakukan untuk menunjukkan perasaan cinta tersebut sehingga dengan tindakan tersebut dapat meyakinkan orang lain bahwa benar orang tersebut memang cinta terhadap seseorang atau sesuatu.
Pada zaman penjajahan rasa cinta tanah air ditunjukkan dengan sikap nasionalis dan patriotisme untuk membela Negara dengan ikut berperang melawan penjajah dan siap berkorban nyawa. Tetapi di zaman sekarang rasa cinta tanah air dapat ditunjukkan dengan rasa nasionalisme yaitu dengan menciptakan dan mempertahankan kedaulatan Negara, yang salah wujudnya adalah dengan cinta rupiah karena rupiah adalah  lambang kedaulatan Negara dan kebanggaan Indonesia seperti yang diatur dalam UU Nomor 7 tahun 2011. 
Wujud nyata cinta rupiah menurut saya adalah:
1  
1    1. Menggunakan rupiah dalam setiap transaksi
   
   Jika kita menggunakan rupiah setiap transaksi maka kita sudah membantu dan membanggakan Indonesia di mata dunia. Tidak hanya itu saja dengan menggunakan rupiah dalam setiap transaksi berarti kita sudah ikut andil dan ambil bagian dalam meningkatkan perekonomian Indonesia dan mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, karena semakin banyak kita menggunakan rupiah maka semakin menguat nilai rupiah kita dan ini berdampak pada perekonomian Indonesia. Menggunakan rupiah dalam setiap transaksi termasuk kalau pada saat kita menabung sebaiknya kita menabung dalam mata uang rupiah dan bukan mata uang asing dan juga jangan melakukan aksi borong dollar ataupun mata uang asing lainnya.
2.    2. Dengan cinta terhadap produk-produk dalam negeri. 
    
    Salah faktor yang menyebabkan menguatnya nilai rupiah adalah jika harga ekspor meningkat lebih cepat dari harga impor. Permintaan akan barang dan jasa dari negara tersebut naik yang berarti permintaan mata uangnya juga meningkat. Sejak tahun 2013 nilai tukar rupiah melemah salah faktornya adalah impor barang modal dan konsumsi naik dratis selama beberapa tahun ini. Padahal produk-produk dalam negeri juga tidak kalah bersaing dengan produk luar negeri, tetapi masyarakat masih cenderung untuk memilih produk luar negeri. Pola pikir penduduk Indonesia kebanyakan masih selalu mengganggap produk luar negeri jauh lebih baik dari produk Indonesia. Padahal banyak produk Indonesia yang di jual ke luar negeri dengan harga murah tapi kemudian di kemas ulang atau didesain ulang yang akhirnya kembali di jual ke Indonesia dengan harga mahal.
Produk-produk kerajinan Indonesia pun sudah banyak yang di ekspor ke luar negeri seperti tenunan, batik, kerajinan tangan, dan lain sebagainya dan diakui kualitas dan keindahannya.
Saya pun secara pribadi menyukai produk-produk Indonesia seperti tenunan nusantara, tas handmade pengrajin nusantara dan kerajinan nusantara lainnya karena selain etnik juga tidak kalah mutunya dengan produk-produk luar negeri.
Coba kita cek produk-produk yang kita pakai atau produk-produk yang kita makan juga produk-produk di dalam rumah kita, apakah lebih banyak buatan dalam negeri atau justru produk impor? dari situ kita bisa lihat apakah memang benar kita cinta rupiah.  Jadi jika kita mengaku cinta rupiah, salah satu yang mesti kita lakukan adalah dengan mulai membeli produk-produk dalam negeri.
3    3. Merawat dan menjaga kondisi uang agar tetap baik.
Setiap orang pasti tidak suka jika mendapat uang yang sudah lusuh, jelek dan kotor, sobek dan juga bau, semua orang pasti ingin uang yang masih baru. Jika kita berpenampilan rapi bersih tapi waktu mengeluarkan dompet ternyata di dalamnya uangnya lusuh, kotor, bau dan sobek sekalipun uang di dompet itu nilai nominalnya seratusan ribu semua, pasti kita merasa tetap malu saat membelanjakannya.
Saya secara pribadi juga tidak suka jika menapatkan uang yang sudah lusuh. Ketika baru pertama kali bekerja salah satu tangggung jawab saya adalah memegang pembukuan kas besar,  jadi ketika saya menerima pembayaran dan mendapatkan banyak uang yang sudah lusuh dan kondisinya memprihatinkan saya agak kesal karena memerlukan waktu yang lama untuk merapikannya dan menghitungnya. Saya berpikir uang kok bisa sampai sedemikian hancur entah sudah berpindah berapa ratus tangan. Sejak itu saya semakin menjaga dan merawat kondisi uang yang saya punya agar tetap baik.
Uang yang lusuh dan kotor kebanyakan berasal dari pasar tradisional yang menjual ikan, daging, sayur dan sebagainya. Misal tukang ikan yang harus menyiang ikan dan melayani pembeli yang ramai mungkin tidak sempat untuk membersihkan tangan waktu menerima uang dari para pembeli, jadi dalam keadaan tangan yang basah dan kotor mengakibatkan uang yang baru pun seketika berubah menjadi kotor dan karena basah menyebabkan uang tersebut mudah menjadi sobek, tetapi jika kita cinta rupiah sekalipun situasinya sulit kita bisa meluangkan waktu sebentar untuk mencuci tangan dan melapnya kemudian baru menerima uang. 

Uang yang lusuh

Uang Lusuh
Tetapi banyak masyarakat yang abai dalam hal merawat dan menjaga kondisi uang mereka. Menurut data BI, uang tidak layak edar yang sudah dimusnahkan sebanyak Rp 23,57 triliun per Maret 2017.  Wow angka yang sangat fantastis sekali padahal biaya untuk mencetak uang dan mengedarkannya ke seluruh Nusantara juga sangat tinggi, Bank Indonesia menghabiskan dana sampai 2 triliun rupiah untuk tahun 2015. Berdasarkan data sebelumnya, setiap tahun biaya tumbuh 13%. Jadi, untuk tahun 2016 dipastikan lebih besar dari Rp2 triliiun itu. Oleh karena besarnya biaya mencetak uang dan memusnahkan uang maka Bank Indonesia pun mulai gencar mengkampanyekan dan mensosialisasikan Gerakan Non Tunai, ini dimaksud supaya uang fisik yang beredar semakin berkurang.
Jadi salah satu wujud nyata yang menunjukkan kita cinta rupiah adalah dengan merawat dan menjaga kondisi uang agar tetap baik dengan cara jangan ditulis atau di coret, jangan di lipat, jangan di tempel dengan lakban,jangan memegang uang dalam keadaan tangan kotor ataupun basah.
Kita juga bisa mengedukasi merawat uang dan menjaga kondisi uang dari sejak dini kepada anak-anak sehingga anak-anak tidak menjadikan uang sebagai mainan dengan membentuknya seperti pesawat, burung dan lain-lain, tidak mencoret uang, tidak meremas-remas uang menjadi bola-bola sehingga rasa cinta rupiah sudah tumbuh di dalam diri mereka dan itu tertanam kepada mereka sampai mereka dewasa
Walaupun Bank Indonesia memberikan penggantian atas Uang Rupiah Lusuh atau Uang Rupiah Cacat dengan nilai yang sama nominalnya, bukan berarti membuat masyarakat jadi tidak perduli dan acuh  untuk merawat uang tersebut.
4   4. Waspada dan Perduli terhadap uang Palsu. 
     Sekarang banyak sekali uang palsu yang beredar, oleh karenanya kita harus waspada pada saat menerima uang supaya kita tidak mendapatkan uang palsu. Bank Indonesia pun telah mengedukasi masyarakat Indonesia melalui iklan yang gencar bagaimana caranya supaya  masyarakat bisa membedakan uang palsu dan uang asli.  Seandainya kita mendapatkan uang palsu, maka sebagai masyarakat yang cinta rupiah, kita  harus melaporkannya kepada Bank Indonesia agar segera diproses kepada pihak yang berwenang. Bank Indonesia tidak memberikan penggantian terhadap uang palsu. Hanya karena kita tidak mau dirugikan ketika mendapatkan uang palsu banyak masyarakat yang akhirnya memilih membelanjakan kembali uang tersebut dengan harapan penerimanya juga tidak mengetahui uang tersebut palsu. Kita tidak mau dirugikan tapi kita akhirnya merugikan orang lain yang menerima uang palsu tersebut dengan membelanjakan uang palsu tersebut dan secara tidak langsung perbuatan kita tersebut sudah ikut membantu peredaran uang palsu.
Cinta itu butuh komitmen dan tindakan nyata, sekalipun sulit tapi karena cinta kita bisa dengan senang hati melakukan tindakan-tindakan nyata yang menunjukkan rasa cinta kita, kalau tidak berarti kita sama saja dengan gombal!!! hanya ucap cinta dengan mulut tapi tidak dengan tindakan nyata. 
Ayo mulai sekarang tunjukkan rasa cintamu terhadap rupiah!!!

No comments:

JUMP MENU

Jump Menu
!--Page Navigation Start-->