Wednesday, June 27, 2012

Cintailah dan Lestarikanlah Warisan Budaya Kita






foto
Tarian Tor-Tor( foto credit: antarasumut.com)



Baru-baru ini  kita dihebohkan dengan berita tentang Pemerintah Malaysia berencana akan memasukan Tari Tor Tor dan alat musik Gordang Sambilan (sembilan gendang) asal  Mandailing, Sumatera Utara dalam daftar warisan budaya nasional negeri jiran itu. Ulah pemerintah Malaysia tersebut membuat masyarakat Indonesia sangat kesal dan marah, apalagi sebelumnya Pemerintah Malaysia telah mencantumkan empat warisan budaya Indonesia seperti tari zapin dari Sumatera, makanan rendang dari Sumatera Barat, Gamelan dari Jawa Tengah dan jenis makanan cendol sebagai akta warisan budaya Malaysia.  Tindakan Malaysia yang seenaknya saja mengklaim warisan budaya Indonesia sebagai kebudayaan mereka sudah tidak dapat ditolerir lagi oleh masyarakat Indonesia karena itu puluhan mahasiswa Sumatera Utara melakukan unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Malaysia. Mereka menolak dimasukannya  Tari Tor Tor dan Gordang sambilan dalam daftar warisan budaya nasional Malaysia.

Pemerintah Indonesiapun kali ini tidak tinggal diam, Pemerintah Indonesia akan mengirim nota protes kepada pemerintah Malaysia. Dalam nota protes itu, pemerintah juga akan menyertakan fakta-fakta sejarah sehubungan dengan tari Tari Tor Tor dan alat musik Gordang Sambilan. Tidak hanya itu saja Pemerintah Indonesia melalui Wakil Menteri Pendidikan dan kebudayan Prof. Wiendu Nuryanti menegaskan Indonesia akan mendaftarkan tari tor tor sebagai warisan budaya  nasional Indonesia ke Badan PBB Urusan Pendidikan, Sains dan Kebudayaan (UNESCO) pada bulan Maret mendatang.

Indonesia terdiri dari berbagai suku daerah dan setiap suku atau daerah mempunyai adat istiadat dan  kebudayaan  masing-masing dan itu membuat Indonesia sangat kaya dengan kebudayaannya. Setiap kebudayaan daerah Indonesia itu mempunyai ciri khas, keunikan dan juga keindahan tersendiri.  Salah satu kebudayaan Indonesia yang mempunyai keunikan dan keindahan tersendiri adalah tor-tor dan Gordang Sambilan.

Tortor dan Gordang Sambilan sudah ada di masyarakat Batak sejak abad 13. Tortor itu adalah tradisi yang dipertontonkan di upacara-upacara adat tertentu seperti kematian, selamatan panen dan pesta awal tahun jadi tortor itu berasal dari budaya yang lahir sama dengan lahirnya kebudayaan Batak. 

Tari Tor Tor atau Manortor tersebut memang memiliki gerakan yang unik yakni gerakan tangan dan tubuh yang kaku, gerakan kaki berjinjit. Gerakan tersebut diiringi dengan iringan musik (Marhondang) yang dimainkan dengan alat-alat musik tradisional seperti gondang, suling, terompet batak dan beberapa alat musik khas lainnya. 

Secara garis besar, terdapat empat gerakan dalam tarian Tor Tor yang sering disebut urdot. Pertama adalah Pangurdot, gerakan yang dilakukan kaki, tumit sampai bahu. Lalu yang kedua adalah Pangeal, merupakan gerakan yang dilakukan pinggang, tulang punggung sampai bahu/sasap. Selanjutnya yang ketiga adalah Pendenggal, yakni gerakan tangan, telapak tangan dan jari-jarinya. Sementara itu gerakan keempat adalah Siangkupna yakni menggerakan bagian leher. Ulos atau kain khas suku Batak harus digunakan bagi para penari Tor Tor.
Sedangkan gordang sambilan yang secara harfiah berarti sembilan gendang merupakan tradisi untuk menyambut tamu. Pada suku Mandailing, gondang 9 dan tari tor-tor digelar untuk perayaan, hajatan, dan penyambutan tamu yang dihormati.

Tari Tor-tor selalu ditampilkan dengan tabuhan Gondang Sembilan. Warga Mandailing biasanya menyebutnya Gordang Sembilan, sesuai dengan jumlah gendang yang ditabuh.  Jumlah gendang ini merupakan yang terbanyak di wilayah Suku Batak. Karena gendang di wilayah lainnya seperti Batak Pakpak hanya delapan buah, Batak Simalungun tujuh buah, Toba enam buah, dan di Batak Karo tingga tersisa dua buah gendang.

Keunikan dan keindahan Tortor dan Gordang Sambilan lah yang membuat pemerintah Malaysia tertarik untuk mencantumkannya sebagai daftar warisan budaya Malaysia dan  Pemerintah Malaysia beralasan pencatatan berbagai jenis budaya yang ada di kalangan warganya termasuk yang berada di kalangan warga keturunan Indonesia adalah bertujuan untuk pengembangan kebudayaan tersebut. 

Walaupun tindakan pemerintah Malaysia itu merugikan bangsa Indonesia tapi menurut saya ada beberapa hal berharga dari mereka yang bisa dijadikan pelajaran buat masyarakat dan pemerintah Indonesia yaitu:
1. Pemerintah Malaysia begitu perduli dan memperhatikan budaya mereka sendiri dan berusaha mengembangkan budaya mereka dengan mengambil budaya dari Negara kita demi memperkaya warisan budaya mereka yang sedikit dan tidak sekaya warisan budaya kita.
2. Pemerintah Malaysia tidak hanya menghargai warisan budaya mereka sendiri tapi juga menghargai warisan budaya kita dan tidak hanya menghargainya pemerintah Malaysia pun berusaha melestarikan warisan budaya tersebut.

Berbeda dengan negara kita yang mempunyai beraneka ragam budaya tetapi pemerintah Indonesia kurang perduli dan memperhatikan pelestarian warisan budaya yang ada sehingga beberapa kekayaan budaya Melayu yang  terancam punah diantaranya  sastra Melayu kuno yang tidak dilestarikan, tari-tarian khas, bahasa melayu kuno yang semakin sedikit penuturnya. Dan kurangnya perhatian pemerintah Indonesia juga yang membuat empat warisan budaya Indonesia tercantum sebagai akta warisan budaya Malaysia. 

Bukan hanya pemerintah Indonesia yang kurang perduli tapi juga masyarakat di Indonesia kurang perduli dan menghargai warisan budaya seperti budaya Tari Tor-tor dan Gondang Sembilan yang kurang penghargaan. Sulit mencari pihak yang mau membiayai pagelaran budaya ini, terutama di Ibu Kota. Hanya karena pejuang-pejuang seni Batak, Tari Toro-tor dan Gondang ini masih tumbuh dan terlihat keberadaannya.

Masyarakat Indonesia kebanyakan juga kurang perduli dengan warisan budaya daerah masing-masing, ini dibuktikan setiap orang yang dilahirkan bukan di daerah asal suku asli mereka kebanyakan tidak bisa berbahasa daerah asli suku mereka. Salah satu contoh orang batak yang lahir bukan di Sumatera Utara kebanyakan tidak bisa berbahasa batak. Bahasa daerah merupakan warisan budaya kita juga. Jadi apabila tidak dilestarikan dan diteruskan kepada generasi selanjutnya maka lama kelamaan bisa punah.

Bukan hanya bahasa tapi juga kesenian, banyak masyarakat Indonesia yang lebih tertarik dengan kesenian yang berasal dari Negara lain dan kurang berminat untuk mempelajari kesenian warisan budaya Indonesia seperti tortor, Gordang Sambilan, gamelan, angklung, tari piring, dan kesenian daerah Indonesia yang lain, padahal kesenian daerah-daerah di Indonesia semuanya sangat menarik.  Justru warga negara lain yang banyak tertarik dengan kesenian atau budaya Indonesia dan mereka sampai datang ke Indonesia untuk mempelajari kesenian negara kita seperti gamelan, anggklung dan lain sebagainya.  Bahkan mereka membawa kesenian Indonesia tersebut ke negara mereka untuk di bagikan kepada warga mereka yang berminat untuk mempelajari kesenian Indonesia tersebut.

Biarlah dengan kejadian Malaysia yang mencoba mendaftarkan tor tor dan gordang sambilan menjadi warisan budaya mereka, semakin membuat kita tersadar betapa istimewanya warisan budaya kita dan betapa bangganya kita dengan warisan budaya kita itu.

Oleh karenanya cintailah, pelihara dan lestarikan warisan budaya kita, supaya untuk ke depannya, jangan sampai negara lain yang justru lebih menguasai warisan budaya kita dibandingkan dengan kita sebagai pemilik budaya tersebut.  Dan juga tugas untuk melestarikan warisan budaya Indonesia tidak cuma dilakukan pemerintah Indonesia tapi juga tugas kita sebagai masyarakat Indonesia yang perduli dengan warisan budaya kita.

Sumber:
2.  http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2012/06/120618_warisanbudaya.shtml
4.  http://giant41.blogspot.com/2012/06/polemik-tari-tor-tor.html





2 comments:

Amazing said...

trima kasih..

ok nanti saya ikutan Lounge Event Tempat Makan Favorit Blogger+Indoensia

Anonymous said...

Melestarikan kekayaan dan budaya indonesia adalah bukti nyata sebagai rakyat indonesia yang sejati...salam kenal z ea "blog walking"

JUMP MENU

Jump Menu
!--Page Navigation Start-->