Kemiskinan masih menjadi
masalah utama yang dihadapi oleh negara Indonesia. Menurut BPS jumlah penduduk
miskin Indonesia sampai dengan Bulan Maret 2013 mencapai 28,07 juta orang.
Walaupun angka ini turun sebanyak 0.52 juta orang dibandingkan bulan September
2012 yang berjumlah 28,59 juta orang.
Yang menyebabkan kemiskinan di Indonesia adalah banyaknya jumlah
pengangguran di Indonesia. Kemiskinan
inilah yang menyebabkan banyak penduduk
Indonesia akhirnya memilih menjadi TKI yang bekerja di luar negeri baik sebagai
pekerja rumah tangga ataupun buruh pabrik karena pendidikan dan keahlian yang
mereka punya tidak dapat bersaing untuk mencari pekerjaan di dalam negeri yang
sangat terbatas, sementara jumlah angkatan kerja tiap tahunnya semakin
bertambah. Menurut BPS jumlah pengangguran di Indonesia sampai dengan bulan
Februari 2013 7,17 juta orang, angka ini hanya sedikit.mengalami penurunan
dibanding bulan Agustus 2012 yang mencapai 7,24 juta orang. Sedangkan jumlah angkatan kerja pada bulan
Februari 2013 mencapai 121,2 juta orang atau bertambah 3,1 juta orang dibanding
Agustus 2012 .
Menurut Badan Nasional
Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNPPKTI), jumlah pekerja Indonesia
sekitar 6,5 juta orang yang bekerja di luar negeri pada tahun 2012 yang
tersebar di 142 negara. Dengan menjadi
TKI diharapkan banyak penduduk Indonesia bisa menjadi jalan keluar untuk mengatasi
masalah kemiskinan dan juga sekaligus dapat memperbaiki perekonomian keluarga
menjadi lebih sejahtera, tetapi kenyataannya permasalahan yang
sering dihadapi oleh para TKI, antara lain: gaji yang tidak dibayarkan,
penyiksaan, perkosaan yang akhirnya menyebabkan banyak para TKI kalau tidak
dihukum pancung pulang ke Indonesia
menjadi gila dan banyak TKI yang terkena HIV karena seringnya diperkosa oleh
para majikan mereka. Hal itu tentu saja
menjadi masalah baru bagi pemerintah Indonesia.
Kemiskinan
juga yang menjadi penyebab banyaknya anak-anak di bawah umur menjadi pekerja
walaupun UU 13/2003 tentang ketenagakerjaan yang sangat jelas melarang adanya
pekerja anak, dan UU Perlindungan Anak yang melarang memperkerjakan anak di
bawah umur tetapi masih saja banyak orang yang memperkerjakan anak di bawah umur. Tetapi saya tidak menyalahkan orang tua yang menyuruh
anaknya di bawah umur untuk bekerja, karena faktor kemiskinanlah yang
mengharuskan mereka melakukan hal
tersebut dan juga keluguan mereka dan terbatasnya pengetahuan mereka tentang
masalah peraturan pemerintah tersebut juga membuat mereka tidak tahu kalau anak
di bawah umur tidak boleh bekerja.
Berdasarkan
data Understanding Children’s Work ()UCW) tahun 2012 menyebutkan sebanyak 2,3
juta jiwa, anak berusia 7-14 tahun adalah pekerja anak di bawah umur sedangkan
BPS menyebutkan ada 4 juta anak dari 58,8 juta anak berusia 5-17 tahun terpaksa
bekerja. Masalah anak yang menjadi pekerja di bawah umur ini tentu saja menjadi
salah satu tugas berat pemerintah yang harus di atasi, dan pemerintah tiap
tahunnya berusaha menarik pekerja anak dibawah umur dan tahun ini pemerintah
berusaha menarik 11 ribu pekerja anak di bawah umur dengan mengembalikan mereka
ke bangku sekolah.
Saya mendukung
sekali usaha pemerintah untuk mengembalikan pekerja anak di bawah umur tersebut
untuk kembali ke bangku sekolah. Tetapi
masalahnya pekerja anak tersebut bisa jadi adalah tulang punggung keluarga atau
paling tidak yang membantu perekonomian keluarga. Kalau pekerja anak tersebut ditarik tapi
tanpa memberikan solusi buat keluaraga tersebut maka tentu saja ini juga bisa menjadi
masalah baru. Bagaimana mungkin mereka
bisa tenang pergi ke sekolah apabila untuk makan saja terancam? Jadi masalah utama yang mesti diatasi adalah
masalah kemiskinan penduduk Indonesia.
Untuk mengatasi kemiskinan
tersebut tentu saja pemerintah melalui Kemnakertrans melakukan berbagai upaya,
salah satunya adalah dengan menciptakan 2,5 juta kesempatan kerja di tahun 2013
dengan mengandalkan sembilan sektor unggulan di Indonesia, yang antara lain: pertanian,
kehutanan dan perikanan sebanyak 20 ribu kesempatan kerja; pertambangangan dan
penggalian sebanyak 46 ribu kesempatan kerja; industry pengolahan sebanyak 936
ribu kesempatan kerja baru dan listrik, gas dan air berseih sebanyak 13 ribu
kesempatan kerja. Sedangkan sektor bangunan
sebanyak 511 ribu kesempatan kerja; perdagangan, hotel dan restoran sebanyak
491 ribu kesempatan; angkutan dan komunikasi sebanyak 18 ribu kesempatan kerja;
lembaga keuangan sebanyak 162 ribu kesempatan kerja; pemerintahan dan jasa
lainnya sebanyak 308 kerja.
Walaupun pemerintah tiap
tahunnya berusaha meningkatkan kesempatan kerja tetapi hal itu belum sepenuhnya
bisa mengatasi masalah pengangguran di Indonesia. Oleh karenanya menciptakaan wirausaha adalah
salah satu solusi untuk mengatasi penggangguran. Tetapi permasalahan yang paling sering
dikemukakan orang-orang ketika mau memulai suatu usaha adalah tidak adanya
modal dan juga bentuk usaha apa yang harus mereka kerjakan. Karena terbatasnya
permodalan dan pengetahuan maka banyak penduduk Indonesia yang akhirnya hanya mampu
menjadi pedagang asongan yang penghasilannya sangat kecil sekali dan tidak
cukup untuk membiayai kebutuhan hidup mereka sehari-hari.. Ataupun penduduk Indonesia yang bekerja
sebagai petani atau nelayan, mereka bekerja hanya untuk menyambung hidup
walaupun mereka sudah bekerja sangat keras tapi hidup mereka masih tetap saja miskin. Ini semua terjadi karena pengetahuan mereka
yang terbatas dan juga masalah tidak adanya modal untuk memulai dan
mengembangkan usaha.
Untuk
mengatasi masalah tersebut, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa tahun
yang lalu mendirikan program unggulan
yang pro rakyat yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang resmi diluncurkan yaitu
pada tanggal 5 November 2007. KUR merupakan kredit/pembiayaan modal
kerja dan atau investasi kepada UMKMK di bidang usaha yang produktif dan layak
namun belum bankable dengan plafon kredit sampai dengan Rp.
500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) yang dijamin oleh Perusahaan Penjamin.
Dana yang disalurkan kepada UMKMK sepenuhnya merupakan dana perbankan,
sedangkan Pemerintah menyediakan dana penjaminan melalui Perusahaan Penjaminan
yang menanggung sekitar 70 persen resiko KUR.
Pengajuan KUR pun tidak sulit, bunganyapun rendah hanya sebesar 1,05 persen
perbulan dan cicilannya juga ringan. Untuk KUR tanpa agunan dapat diajukan
dibawah RP 20 juta dengan persyaratan antara lain Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), Surat Keterangan usaha
dari RT atau Keluarahan, foto copy Keterangan Kepemilikan Rumah Tinggal untuk
mengantisipasi nasabah tidak pindah tempat tinggal. Prosesnya dimulai dari pendaftaran
atau pengajuan pinjaman, kemudian pengisian formulir dan melengkapi persyaratan
memerlukan waktu kurang dari satu pekan sudah dapat dicairkan. Pihak bank kemudian akan
melakukan survei untuk menilai kelayakan usaha tersebut. Setelah dinilai layak,
nasabah akan dipanggil untuk melakukan penandatanganan perjanjian kredit. Dana pun cair dengan ditransfer ke rekening nasabah, tanpa ada potongan. Karena persyaratan KUR yang ringan membuat
banyak pelaku usaha kecil menengah sangat terbantukan.
Menurut
Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian, secara akumulatif, dari November 2007 sampai dengan Maret
2013, jumlah pelaku usaha penerima KUR telah mencapai 8,3 juta debitur dengan
total outstanding kredit yang telah disalurkan sebesar Rp 108,4
triliun. Khusus sepanjang kuartal I tahun ini berhasil direalisasikan KUR
sebesar Rp 10,7 triliun (29,72%) yang mencakup 570,2 ribu debitur. Berdasarkan sektor ekonomi produktif yang
menjadi sasaran KUR, sektor perdagangan (yang terintegrasi dengan sektor hulu)
menjadi sektor usaha yang paling dominan mengakses KUR dengan proporsi sebesar
50,79%. Sementara sektor pertanian dan perikanan sebesar 13,7%, sedangkan
sektor industri pengolahan mengambil porsi sebesar 2,6%. Apabila
diakumulasikan, penyaluran KUR di sektor hulu yang meliputi pertanian, kelautan
dan perikanan, kehutanan, industri dan sektor hulu terintegrasi memiliki andil
sebesar 31,4% dari keseluruhan sektor yang dibiayai oleh KUR. Sedangkan penyaluran KUR yang khusus
diperuntukkan bagi tenaga kerja Indonesia (TKI), sampai dengan Maret 2013 telah
mencatatkan total plafon kredit sebesar Rp 46 miliar yang menjangkau sebanyak
3.649 orang TKI.
Dengan adanya KUR ini tentu saja sangat membantu
sekali bagi kaum Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam mengembangkan usahanya. Dan diharapkan program KUR ini semakin gencar
di sosialisasikan pemerintah sehingga penduduk Indonesia mengenal apa itu KUR
dan lebih memahami prosedur untuk mengajukan KUR karena sampai saat ini masih
banyak penduduk Indonesia belum tahu adanya program KUR. Dengan adanya KUR ini juga diharapkan dapat
menciptakan wirausaha-wirausaha baru di Indonesia, dimana pada tahun 2011,
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, telah mencanangkan Gerakan Kewirausahaan
Nasional (GKN), dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah wirausaha
Indonesia, mengingat jumlah wirausaha Indonesia baru berkisar 0,24% dari
populasi penduduk. Diharapkan dengan GKN dapat mencapai sekurang-kurangnya
1% dari populasi penduduk Indonesia pada tahun 2014 dan akhirnya mencapai rasio
ideal 2% dari populasi penduduk.
Dengan adanya KUR,
Pemerintah Indonesia berhasil meningkatkan jumlah wirausaha baru yang semula
570.339 orang pada 2011 (0,24 %) menjadi 3.707.205 orang (1,56 %) pada akhir
2012. Dengan semakin meningkatnya jumlah
wirausaha baru maka peranan KUR akan semakin besar dan sangat diperlukan sekali
bagi UKM. Pada tahun 2012 realisasi distribusi penyaluran KUR sebesar Rp.
34.230 triliun, dimana BRI sebesar Rp. 19.78 triliun, BNI sebesar Rp. 4.172
triliun, Mandiri sebesar Rp. 3.795 triliun, BTN sebesar Rp. 1.366 triliun,
Bukopin sebesar Rp. 395 miliar, BSM sebesar Rp. 1.267 triliun, BNI Syariah
sebesar Rp. 41.750 miliar dan 26 BPD sebesar Rp. 3.413 triliun.Oleh karenanya pada tahun 2013 ini Pemerintah
meningkatkan target KUR menjadi Rp. 36 triliun.
Sumber: www.setkab.go.id
1 comment:
Hari Baik:
Apakah Anda membutuhkan pinjaman mendesak pertanian untuk memecahkan atau improove kebutuhan keuangan peternakan Anda, Kami Tawarkan pinjaman mulai dari $ 5,000.00 sampai $ 50,000,000.00 Max, kita dapat diandalkan, efisien, cepat dan dinamis, dengan 100% Dijamin Kami juga memberikan pinjaman dalam (Euro, Rupiah , Pounds dan Dolar) The suku bunga yang berlaku untuk semua Pinjaman ini (4%) jika Anda tertarik mendapatkan kembali kepada kami melalui ( success.finance@outlook.com ) dengan informasi di bawah.:
Nama Lengkap Anda: ________________
Negara: ____________
Kota: ____________
Alamat: ______________
Jumlah Dibutuhkan: __________
Durasi: ______________
Tujuan Pinjaman: ____________
Penghasilan Bulanan: ____________
Umur: _____________
Seks: ______________
Pekerjaan: _________
Nomor telepon: ___________
Terima kasih.
Post a Comment