Potensi Pertanian Tropika
Indonesia merupakan negara
kepulauan yang terletak di antara dua buah benua yaitu benua Asia dan benua
Australia dan juga terletak di antara dua buah lautan yaitu lautan Indonesia
dan lautan Pasifik. Indonesia juga mempunyai topografi
yang bergunung-gunung dan itu yang membuat Indonesia mempunyai iklim tropis. Karena keadaan demografis dan iklim di Indonesia tersebut membuat
Indonesia memiliki kekayaan hayati tropika yang beraneka ragam sehingga
pertanian di Indonesia adalah pertanian tropika.
Pertanian
adalah suatu proses produksi khas yang didasarkan atas proses pertumbuhan
tanaman dan hewan para petani pengatur dan menggiatkan pertumbuhan tanaman dan
hewan itu.
Sedangkan pengertian pertanian tropika adalah sebagai suatu usaha pertanian yang
diusahakan di daerah tropis di
mana terdapat sinar matahari sepanjang tahun dan musim pertumbuhannya sepanjang tahun.
Contoh tanaman-tanaman tropika
adalah padi, sayuran
dan buah (contohnya: brokoli, kubis merah, tomat, cabe, terong, kentang, jeruk, mangga,salak,
durian dll.), tanaman
perkebunan (kopi, teh, kelapa sawit
dll.), dan juga
rempah-rempah yang menjadi komoditi penting dalam perdagangan Domestik
maupun Internasional.
Karena itu
sebagai masyarakat Indonesia kita patut bersyukur karena mempunyai kekayaan
alam yang kaya seperti kekayaan hayati tropika yang beraneka ragam karena tidak
setiap negara yang mempunyai tanaman tropika seperti yang kita miliki. Contohnya saja, negara kita pernah dijajah
oleh Belanda selama 350 tahun karena kekayaan hayati tropika yang kita miliki,
seperti rempah-rempah, tebu dan lain sebagainya. Tidak hanya itu saja, kita
juga memiliki buah-buahan tropika yang beraneka ragam dan juga mempunyai
kandungan vitamin, nilai gizi yang tinggi dan masih banyak manfaat lainnya bagi
kesehatan. Selain itu kita juga mempunyai hutan tropika yang selain kaya akan
kayu, juga kaya akan tanaman obat tapi sayang potensi tanaman obat di hutan Indonesia
belum dimanfaatkan dengan baik.
Permasalahan yang dihadapi produk pertanian tropika
Kebutuhan akan produk pertanian
tropika seperti sayuran-sayuran, buah-buahan, tanaman perkebunan seperti
kopi, teh, bahkan rempah-rempah. dari hari ke hari semakin meningkat, tidak hanya untuk
kebutuhan untuk pasar dalam negeri tapi juga untuk kebutuhan pasar luar
negeri Hal ini dibuktikan dengan nilai ekspor dan impor kita yang
cenderung naik dari tahun ke tahun. Tapi
sangat disayangkan kalau untuk produk pertanian tropika kita masih mengimpor
karena negara kita mempunyai potensi yang sangat besar sekali terhadap
pertanian tropika yang masih belum dikembangkan dan dimanfaatkan dengan
maksimal.
EKSPOR NON-MIGAS UTAMA MENURUT KOMODITI Per: Jan-Mei
(contoh
beberapa produk)
(Nilai
: Juta US$)
URAIAN
|
2010
|
2011
|
TREND(%)
2007-2011 |
PERUB.(%)
11/10 |
PERAN.(%)
2011 |
Jan-Mei
|
PERUB.(%)
12/11 |
PERAN.(%)
2012 |
|
2011
|
2012
|
||||||||
KOPI,
TEH
REMPAH-REMPAH
|
1.428,8
|
1.676,5
|
9,90
|
17,33
|
1,03
|
756,3
|
610,7
|
-19,25
|
0,95
|
BUAH-BUAHAN
|
297,9
|
435,6
|
9,10
|
46,23
|
0,27
|
148,7
|
175,3
|
17,88
|
0,27
|
KAYU,
BARANG DARI KAYU
|
2.936,0
|
3.374,9
|
1,73
|
14,95
|
2,08
|
1.292,3
|
1.466,8
|
13,50
|
2,28
|
Sumber:Departemen Perdagangan
IMPOR NON-MIGAS UTAMA
MENURUT KOMODITI Per: Jan-Mei
(contoh
beberapa produk)
(Nilai
: Juta US$)
URAIAN
|
2010
|
2011
|
TREND(%)
2007-2011 |
PERUB.(%)
11/10 |
PERAN.(%)
2011 |
Jan-Mei
|
PERUB.(%)
12/11 |
PERAN.(%)
2012 |
|
2011
|
2012
|
||||||||
KOPI,
TEH
REMPAH-REMPAH
|
85,4
|
482,5
|
42,90
|
465,01
|
0,35
|
52,6
|
241,6
|
359,02
|
0,39
|
BUAH-BUAHAN
|
655,4
|
829,0
|
18,05
|
26,49
|
0,61
|
354,1
|
392,2
|
10,75
|
0,64
|
SAYURAN
|
431,9
|
599,1
|
24,32
|
38,71
|
0,44
|
271,8
|
230,2
|
-15,29
|
0,37
|
Sumber:Departemen Perdagangan
Nilai impor untuk beberapa contoh produk diatas
dari tahun ke tahun mengalami kenaikan, hal ini disebabkan beberapa faktor
antara lain:
1.
Masyarakat masih banyak yang belum menghargai produk pertanian dalam negeri
seperti buah-buahan sehingga mereka berfikir buah-buahan dari luar negeri lebih
baik dari pada buah-buahan dalam negeri;
2.
Karena produk pertanian dalam negeri kurang mampu bersaing dalam soal mutu
dan harga. Produk luar negeri cenderung
mempunyai mutu yang lebih baik dan juga harga yang lebih murah dari pada produk
pertanian dalam negeri;
3.
Kebijakan pemerintah dirasakan kurang berpihak kepada para petani kecil
yang akhirnya para petani kecil ini tidak dapat bersaing dengan pengusaha
petani besar dalam hal pemasaran produk;
4.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pertanian kita yang masih
kalah dibandingkan negara-negara lain;
5.
Kurangnya sumber daya manusia (tenaga-tenaga ahli di bidang pertanian)
karena menjadi petani indentik dengan miskin maka tidak banyak anak-anak muda
yang mau menjadi petani walaupun mungkin kualifikasi pendidikan mereka di
perguruan tinggi adalah di bidang pertanian tetapi mereka cenderung mencari
pekerjaan lain dan tidak banyak yang mau mengamalkan ilmu mereka untuk
berwirausaha sebagai petani.
Dibawah ini ada tabel dari BPS yang menunjukkan
hasil produksi buah-buahan tropika selama beberapa tahun.
Produksi Buah-buahan di Indonesia
|
||||||||
Tahun
|
Mangga
|
Jeruk
|
Pepaya
|
Pisang
|
Nanas
|
Durian
|
Manggis
|
|
(Ton)
|
(Ton)
|
(Ton)
|
(Ton)
|
(Ton)
|
(Ton)
|
(Ton)
|
||
2007
|
1,818,619
|
2,625,884
|
621,524
|
5,454,226
|
1,395,566
|
594,842
|
112,722
|
|
2008
|
2,105,085
|
2,467,632
|
717,899
|
6,004,615
|
1,433,133
|
682,323
|
78,674
|
|
2009
|
2,243,440
|
2,131,768
|
772,844
|
6,373,533
|
1,558,196
|
797,798
|
105,558
|
|
2010
|
1,287,287
|
2,028,904
|
675,801
|
5,755,073
|
1,406,445
|
492,139
|
84,538
|
|
2011 *)
|
2,129,608
|
1,807,808
|
955,078
|
5,899,640
|
2,169,431
|
873,980
|
136,080
|
*) Angka Sementara
Tahun
|
Alpukat
|
Belimbing
|
Duku/ Langsat
|
Jambu Biji
|
Jambu Air
|
Nangka/ Cempedak
|
Salak
|
(Ton)
|
(Ton)
|
(Ton)
|
(Ton)
|
(Ton)
|
(Ton)
|
(Ton)
|
|
2007
|
201,635
|
59,984
|
178,026
|
179,474
|
94,015
|
601,929
|
805,879
|
2008
|
244,215
|
72,397
|
158,649
|
212,260
|
111,495
|
675,455
|
862,465
|
2009
|
257,642
|
72,443
|
195,364
|
220,202
|
104,885
|
653,444
|
829,014
|
2010
|
224,278
|
69,089
|
228,816
|
204,551
|
85,973
|
578,327
|
749,876
|
2011
*)
|
271,178
|
81,173
|
173,185
|
213,739
|
102,755
|
652,981
|
815,227
|
*) Angka Sementara
Tahun
|
Rambutan
|
Sawo
|
Sirsak
|
Markisa
|
Sukun
|
Melinjo
|
(Ton)
|
(Ton)
|
(Ton)
|
(Ton)
|
(Ton)
|
(Ton)
|
|
2007
|
705,823
|
101,263
|
55,798
|
106,788
|
92,014
|
205,728
|
2008
|
978,259
|
120,649
|
55,042
|
138,027
|
113,778
|
230,654
|
2009
|
986,841
|
127,876
|
65,359
|
120,796
|
110,923
|
221,097
|
2010
|
522,852
|
122,813
|
60,754
|
132,011
|
89,231
|
214,355
|
2011
*)
|
800,232
|
117,656
|
59,900
|
140,945
|
110,322
|
214,903
|
*) Angka Sementara
Dari tabel di atas dapat diketahui produksi pertanian tropika seperti
buah-buahan mengalami naik dan turun jadi hasil produksi tersebut masih belum
stabil dan belum maksimal dibandingkan dengan potensi buahan-buahan tropika
yang beraneka ragam dan belum semuanya dikembangkan.
Pengembangan dan Perlindungan
Varietas Buahan-buahan Tropika
Oleh karena itu untuk mengatasi hal tersebut Pemerintah juga perlu
mendorong dan memfasilitasi pengembangan potensi pertanian tropika dalam negeri
sehingga hasil produksi
pertanian tropika dapat meningkat dan mempunyai mutu dan kualitas yang baik,
dan juga agar pertanian tropika dapat menciptakan lapangan kerja sehingga membantu perekonomian rakyat,
maka kebijakan yang harus diambil pemerintah dalam pengembangan potensi pertanian tropika
haruslah berbasis penelitian, pengetahuan dan sumber daya alam hayati pertanian tropika Indonesia, melalui pengembangan potensi lokal pada
setiap wilayah Indonesia bahkan daerah-daerah terpencil sekalipun.
Untuk pengembangan potensi tanaman buah tropika,
pemerintah punya Balai
Penelitian Tanaman Buah Tropika (Balitbu Tropika) yang melakukan
penelitian, pengembangan dan perlindungan varietas tanaman buah tropika.
Tidak hanya Balitbu Tropika, para peneliti dari IPB juga melakukan penelitian dan
pengembangan varietas-varietas baru dimana pada tahun 2010 yang lalu,IPB meluncurkan 20 varietas baru hasil
temuan para peneliti IPB.
Balai
Penelitian Tanaman Buah Tropika (Balitbu Tropika) telah mengadopsi dan
menerapkan SMM berbasis ISO 9001:2008 dan telah mendapatkan sertifikat dari PT.
Mutu Agung Lestari (MAL) sejak Mei 2010, ini diharapkan dapat
meningkatkan kualitas buah tropika dalam negeri sehingga dapat memenuhi syarat ISO 9001:2008 sehingga
buah-buahan kita dapat bersaing dengan negara-negara luar sehingga dapat
meningkatkan ekspor bahkan bila perlu kita tidak perlu mengimpor buah-buahan
tapi memakai produk lokal sendiri yang mutu dan kualitasnya juga baik.
varietas buah tropika yang dikembangkan balitbu
Pengetahuan masyarakat lokal atau
masyarakat tradisional dari berbagai daerah di Indonesia tentang jenis-jenis dan manfaat buah-buahan topika yang diwariskan dari
nenek moyang juga merupakan
aset bangsa dalam pengembangan potensi
buah-buahan tropika
Indonesia di masing-masing wilayah, sesuai dengan karakteristik sumber daya
buah-buahan tropika di masing-masing wilayah Indonesia.
Oleh karena itu perlu kerja sama
lintas sektor pada tingkat pusat sampai daerah, yaitu meliputi sektor-sektor di
bidang kehutanan, pertanian, perdagangan, pendidikan, industri dan lain-lain sehingga potensi pertanian tropika Indonesia dapat
dikembangkan secara maksimal sehingga dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi
penduduk Indonesia juga dapat memperbaiki perekonomian penduduk sehingga dapat
mengurangi penduduk miskin di Indonesia.
No comments:
Post a Comment